Tuberkulosis
yang lebih sering disebut penyakit TBC adalah
penyakit menular yang menyerang paru-paru dengan gejala utama batuk berdahak
selama lebih dari 3 minggu. Terkadang batuk tersebut disertai dengan darah.
Penderita TBC pada umumnya mengalami penurunan berat badan karena kehilangan
nafsu makan, serta menderita demam dan mudah lelah.
Tuberkulosis
disebabkan oleh bakteri mycobacterium
tuberculosis yang tersebar di udara, dan bakteri tersebut dikeluarkan
melalui batuk, bersin, atau semburan air liur penderita TBC. Mereka yang rentan terserang bakteri ini
adalah: orang yang kekebalan tubuhnya menurun, seperti pengidap diabetes,
HIV/AIDS atau mereka yang sedang menjalani kemoterapi. Selain itu, orang yang
malnutrisi atau kekurangan gizi, orang-orang yang sering melakukan kontak
dengan penderita TBC, para perokok, pecandu
minuman keras dan pengguna narkoba juga mudah tertular tuberkulosis.
Untuk mencegah
serangan TBC dapat dilakukan dengan menggunakan vaksin BCG (Bacillus Calmette Guerin) yang merupakan
vaksin wajib dalam daftar imunisasi yang harus diberikan pada bayi sebelum
berumur 3 bulan. Vaksin BCG juga disarankan untuk diberikan kepada anak-anak,
remaja dan orang dewasa yang saat masih bayi belum menerima vaksin tersebut.
Namun perlu diingat bahwa efektivitas vaksin ini akan terus berkurang seiring
dengan bertambahnya umur seseorang.
Selain dengan
vaksin BCG, pencegahan juga dapat dilakukan dengan selalu mengenakan masker
ketika berada di tempat-tempat umum, mencuci tangan secara teratur, dan apabila
ada anggota keluarga yang menderita TBC usahakan untuk mengingatkan penderita
tersebut agar selalu menutup mulut pada saat tertawa, bersin atau batuk, tidak
tidur sekamar dengannya, dan pastikan rumah memiliki sirkulasi udara yang baik.
Pengobatan
Penyakit TBC
Untuk mengobati penyakit TBC, langkah pertama adalah
memberikan antibiotik kepada penderita sesuai dengan resep dokter. Jenis-jenis
antibiotik tersebut diantaranya adalah ethambutol,
rifampicin, isoniazid dan pyrazinamide.
Semua jenis antibiotik tersebut memiliki efek samping, rifampicin misalnya
dapat mengurangi efektifitas alat kontrasepsi, ethambutol berpengaruh pada
indera penglihatan, begitu juga dengan yang lain.
Masa penyembuhan
TBC tidak sama antara penderita yang satu dengan yang lain, tergantung dari
tingkat keparahan TBC serta kondisi kesehatan dari penderita. Jika pengobatan dilakukan secara rutin selama
2 – 3 minggu, penyakit TBC akan
berhentiu menular. Namun demikian, untuk dapat sembuh total, pengobatan dengan
menggunakan antibiotik harus dilakukan selama 6 – 9 bulan. (*)
0 komentar:
Posting Komentar