Kamis, 05 Mei 2016

Mengenal Penyakit Diabetes

“Penyakit seumur hidup” sebutan itulah yang disematkan banyak orang terhadap penyakit diabetes, karena penyakit ini memang tidak dapat disembuhkan, sehingga yang dapat dilakukan oleh para penderita diabetes hanyalah mengontrol kadar gula di dalam tuduh mereka, agar senantiasa mendekati normal, sehingga tidak berdampak pada organ-organ tubuh yang lain.

Diabetes muncul karena sel-sel tubuh resistan terhadap insulin atau tubuh kekurangan insulin. Karena insulin merupakan pengendali kadar gula dalam darah, kurangnya insulin dapat membuat meningkatnya kadar gula darah secara drastis. Kondisi ini tidak baik bagi tubuh, karena dampaknya akan membuat sel-sel tubuh mengolah otot dan lemak menjadi energi, sehingga membuat berat badan penderita mengalami perununan secara drastis. Selain itu, saat darah terlalu asam, penderita akan mengalami dehidrasi yang membahayakan dan sistem kekebalan tubuh akan mengira sel-sel dalam pankreas dapat membahayakan tubuh sehingga menyerangnya. 

Diabetes terbagi atas dua jenis, yaitu:

Diabetes Tipe 1
Diabetes tipe ini pada umumnya menyerang mereka yang berusia di bawah 40 tahun, utamanya mereka yang masih remaja. Penderita diabetes tipe I harus menerima suntikan insulin setiap hari, karena organ pankreasnya tidak dapat memproduksi insulin sebagaimana yang dibutuhkan oleh oleh tubuh. 

Diabetes Tipe 2
Penyakit diabetes tipe ini menyerang mereka yang berusia di atas 40 tahun. Penyebabnya adalah karena terjadinya penurunan produksi insulin pada tubuh sehingga tidak dapat berfungsi dengan maksimal. Selain itu juga bisa disebabkan karena resistansi terhadap insulin atau kepekaan tubuh terhadap insulin berkurang.

Tindakan untuk Mengatasi Penyakit Diabetes
Meski tindakan penanganan untuk mengatasi kedua tipe diabetes ini secara khusus berbeda, namun tindakan secara umum terhadap keduanya sama, karena problem yang menjadi penyebab munculnya penyakit ini sama yaitu ketidakmampuan tubuh dalam hal ini organ pankreas untuk memproduksi insulin yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Untuk mengatasi diabetes, tindakan yang dilakukan adalah:

  • Mengendalikan kadar gula darah dengan cara melakukan pendeteksian sejak dini, guna mencegah komplikasi agar tidak berkembang dengan menyerang organ tubuh yang lain sehingga menimbulkan terjadinya penyakit baru yang lebih membahayakan.
  • Memantau kemungkinan munculnya penyakit-penyakit lain, karena hal ini juga berkaitan dengan upaya untuk menjaga keseimbangan kadar gula darah.
  • Memulai gaya hidup sehat dengan melakukan olah raga secara teratur, menjaga berat badan dan tidak mengkonsumsi makanan secara sembarangan.
  • Mengkonsumsi obat-obatan untuk menurunkan kadar gula dalam darah.

Dengan senantiasa melakukan empat tindakan tersebut, meski penderita penyakit diabetes tidak dapat disembuhkan, namun dia akan tetap dapat menjalani kehidupan secara normal. (*)

Pahami Gejala Penyakit Jantung Koroner dan Pengobatannya

Penyakit jantung koroner adalah salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia, yaitu sekitar 35%. Penyakit yang juga dikenal dengan istilah penyakit jantung iskemik ini penyebab utamanya adalah terhambatnya darah yang mengalir ke jantung oleh lemak, karena arteri jantung dipenuhi dengan timbunan lemak yang dikenal dengan istilah aterosklerosis. Selain mengganggu suplai darah yang menuju ke jantung, aterosklerosis juga memicu proses trombosis  atau penggumpalan darah. Jika hal tersebut terjadi, aliran darah yang menuju ke jantung akan terblokir, dan serangan jantung koroner pun akan terjadi.

Jika tidak ditangani dengan serius, penyakit jantung dapat merenggut nyawa seseorang. Sebab jika tidak memperoleh suplai darah yang cukup, kinerja jantung akan menurun dan kemampuannya dalam memompa darah juga semakin melemah. Kondisi tersebut dikenal dengan istilah gagal jantung. 

Berdasarkan tingkat penyumbatan aliran darah ke jantung, penyakit jantung koroner terbagi atas dua jenis:

1. Angina (angin duduk)
Angina terjadi karena suplai darah ke otot jantung menurun disebabkan adanya penyempitan pembuluh darah. Angina dipicu oleh aktifitas fisik maupun stress dan berlangsung beberapa menit yang rasanya menyebar di sekitar dada, sehingga dada terasa sakit, sesak dan seolah tertindih oleh beban berat. Selain itu, penderita juga akan merasakan mual, pusing, lelah,dan gelisah. 

2. Serangan Jantung
Jika aliran darah yang menuju ke jantung terhambat sepenuhnya, maka penyakit ini disebut serangan jantung. Penyebab utamanya adalah terjadinya trombosis atau penggumpalan darah. Jika tidak segera ditangani, hanya dalam hitungan menit, otot jantung akan rusak secara permanen.

Pengobatan Penyakit Jantung Koroner
Untuk mengatasi jantung koroner, beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:

  • Memperbaiki pola hidup dengan rajin berolahraga, menjaga pola makan, tidak merokok dan mengkonsumsi minuman keras, istirahat dengan cukup dan sebagainya. Sebab, penyakit jantung tidak dapat disembuhkan, melainkan hanya dapat dicegah agar kondisinya tidak semakin memburuk. 
  • Jika memperbaiki pola hidup oleh dokter masih dirasa belum cukup, maka penanganan medis harus dilakukan untuk mengatasi penyakit jantung koroner, bisa dengan mengkonsumsi obat-obatan, seperti: statin, antiplatelet, dan antihipertensi, atau dengan prosedur operasi atau pembedahan. (*)


Infertilitas pada Pria dan Wanita

Kesulitan mendapatkan keturunan tentu menjadi momok yang sangat menakutkan bagi pasangan suami-istri. Masalah infertilitas atau mandul ini bahkan tidak jarang menjadi pemicu retaknya hubungan rumah tangga. Pada umumnya yang disalahkan adalah pihak istri atau kaum wanita yang dituduh tidak bisa memiliki anak. Padahal menurut sejumlah penelitian, 30% penyebab kemandulan bersumber dari pihak laki-laki.

Banyak hal yang menjadi penyebab seseorang menjadi mandul. Berikut beberapa diantaranya:

1. Penyebab Infertilitas Pada Wanita
Pada kaum wanita, ketidaksuburan disebab oleh beberapa hal, diantaranya adalah:
  • Gangguan Ovulasi yang membuat wanita tidak dapat melepaskan sel telur atau sel telur dilepaskan pada jarak waktu yang lama dari yang dibutuhkan. Gangguan ovulasi ini disebabkan oleh berbagai macam kondisi, seperti:  gangguan tiroid baik hipertiroid maupun hipotiroid, sindrom ovary polisistik, dan kegagalan ovarium premature.
  • Kerusakan pada tabung saluran indung telur yang membuat sperma sulit untuk membuahi sel telur, atau jika berhasil dibuahi, sel telur sulit untuk masuk ke dalam rahim.
  • Jaringan parut pasca operasi yang membuat rusaknya fisik pada ovarium sehingga mengakibatkan gagal ovulasi.
  • Gangguan lendir serviks sehingga sperma sulit menghampiri sel telur.
  • Submucosal atau tumor jinak yang tumbuh di sekitar atau di  dalam rahim.
  • Endometriosis, yakni pertumbuhan jaringan tambahan yang dapat memunculkan jaringan parut,dan jaringan parut tersebut menjadi penghalang terjadinya pembuahan.
  • Efek samping obat-obatan yang dapat mempengaruhi kesuburan

2. Penyebab Infertilitas Pada Pria
Sebagaimana yang terjadi pada kaum wanita, infertilitas pada kaum pria juga disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:
  • Gangguan hormonal, baik tingkat hormon terlalu tinggi maupun terlalu rendah yang dapat mempengaruhi kesuburan.
  • Beragam gangguan fisik, seperti gangguan proses produksi sperma, rendahnya jumlah sperma, ukuran sperma yang tidak normal, terhambarnya perjalanan sperma dari testis menuju ke  penis,dan sebagainya.
  • Gangguan kombinasi fisik dan psikologis, seperti impotensi, ejakulasi dini, inkompetensi ejakulasi.
  • Kemungkinan penyebab yang lain, seperti penyakit kanker dan tumor yang dapat mempengaruhi organ reproduksi, penggunaan obat-obatan tertentu, tindakan operasi yang menyebabkan komplikasi dan menghambat keluarnya sperma, serta sebab-sebab lainnya yang membuat kaum pria mengalami infertilitas. (*)

Penyebab dan Pengobatan Penyakit TBC

Tuberkulosis yang lebih sering disebut penyakit TBC adalah penyakit menular yang menyerang paru-paru dengan gejala utama batuk berdahak selama lebih dari 3 minggu. Terkadang batuk tersebut disertai dengan darah. Penderita TBC pada umumnya mengalami penurunan berat badan karena kehilangan nafsu makan, serta menderita demam dan mudah lelah.

Tuberkulosis disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis yang tersebar di udara, dan bakteri tersebut dikeluarkan melalui batuk, bersin, atau semburan air liur penderita TBC.  Mereka yang rentan terserang bakteri ini adalah: orang yang kekebalan tubuhnya menurun, seperti pengidap diabetes, HIV/AIDS atau mereka yang sedang menjalani kemoterapi. Selain itu, orang yang malnutrisi atau kekurangan gizi, orang-orang yang sering melakukan kontak dengan penderita TBC, para perokok,  pecandu minuman keras dan pengguna narkoba juga mudah tertular tuberkulosis.

Untuk mencegah serangan TBC dapat dilakukan dengan menggunakan vaksin BCG (Bacillus Calmette Guerin) yang merupakan vaksin wajib dalam daftar imunisasi yang harus diberikan pada bayi sebelum berumur 3 bulan. Vaksin BCG juga disarankan untuk diberikan kepada anak-anak, remaja dan orang dewasa yang saat masih bayi belum menerima vaksin tersebut. Namun perlu diingat bahwa efektivitas vaksin ini akan terus berkurang seiring dengan bertambahnya umur seseorang.

Selain dengan vaksin BCG, pencegahan juga dapat dilakukan dengan selalu mengenakan masker ketika berada di tempat-tempat umum, mencuci tangan secara teratur, dan apabila ada anggota keluarga yang menderita TBC usahakan untuk mengingatkan penderita tersebut agar selalu menutup mulut pada saat tertawa, bersin atau batuk, tidak tidur sekamar dengannya, dan pastikan rumah memiliki sirkulasi udara yang baik.

Pengobatan Penyakit TBC
Untuk mengobati penyakit TBC, langkah pertama adalah memberikan antibiotik kepada penderita sesuai dengan resep dokter. Jenis-jenis antibiotik tersebut diantaranya adalah ethambutol, rifampicin, isoniazid dan pyrazinamide. Semua jenis antibiotik tersebut memiliki efek samping, rifampicin misalnya dapat mengurangi efektifitas alat kontrasepsi, ethambutol berpengaruh pada indera penglihatan, begitu juga dengan yang lain. 


Masa penyembuhan TBC tidak sama antara penderita yang satu dengan yang lain, tergantung dari tingkat keparahan TBC serta kondisi kesehatan dari penderita.  Jika pengobatan dilakukan secara rutin selama 2 – 3 minggu, penyakit TBC akan berhentiu menular. Namun demikian, untuk dapat sembuh total, pengobatan dengan menggunakan antibiotik harus dilakukan selama 6 – 9 bulan. (*)

Mengenal Berbagai Jenis Penyakit Ginjal

Menjaga kesehatan ginjal dari berbagai jenis penyakit ginjal wajib dilakukan, karena organ tubuh yang satu ini memiliki peranan vital dalam proses metabolisme. Jika ginjal mengalami gangguan, maka cairan dan sisa-sisa metabolisme akan tertimbun di dalam tubuh dan dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, seperti sulit tidur, sesak napas, pembengkakan pada beberapa bagian tubuh, serta muntah-muntah. Apalagi jika ginjal tidak dapat lagi berfungsi, akibatnya adalah kematian.

Jenis-jenis penyakit ginjal yang perlu diwaspadi tersebut adalah:

1. Penyakit Ginjal Akut
Disebut penyakit ginjal akut jika ginjal berhenti berfungsi secara tiba-tiba. Jika tidak segera ditangani, unsure kimia abnormal dan kadar garam dalam tubuh akan mempengaruhi organ tubuh yang lain sehingga tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya. Akibat dari ginjal akut diantaranya adalah terjadinya penimbunan cairan pada beberapa bagian tubuh, tekanan darah tinggi, mual, muntah, sakit perut, dehidrasi dan kebingungan.

Untuk mengatasi penyakit ginjal akut ringan dapat dilakukan dengan:
  • Mencari penyebab dasar yang menjadi pemicu serangan penyakit ini dan mengobati penyebab tersebut.
  • Agar kondisi tidak bertambah parah, penderita harus terhindar dari dehidrasi dengan menambah konsumsi cairan.
  • Melakukan tes darah untuk mengetahui kadar garam dan kadar kreatinin.


2. Gagal Ginjal Kronis 
Gagal ginjal kronis merupakan kondisi dari menurunnya fungsi ginjal yang bersifat permanen secara bertahap. Penyebab penyakit ginjal yang satu ini berbagai macam, diantaranya adalah infeksi paa ginjal, Lupus eritematosus sistemik, inflamasi pada ginjal,dan gangguan ginjal polikistik. Gagal ginjal kronis hingga kini belum ada obatnya, sehingga penangan yang dilakukan sebatas mengurangi gejala, memperlambat serta menghentikan penyakit, dan mencegah timbulnya kondisi lain yang lebih parah.

3. Infeksi Ginjal
Infeksi ginjal pada umumnya disebabkan karena komplikasi infeksi saluran kemih yang membuat bakteri berpindah dari kandung kemih menuju ke ginjal. Penderita infeksi ginjal akan seringkali buang air kecil, dan setiap kali kencing akan terasa sakit dengan bau urine tidak sebagaimana umumnya. Langlah pengobatan terhadap penderita infeksi ginjal dilakukan dengan pemberian antibiotic dan mengkonsumsi obat pereda rasa sakit.

4. Batu Ginjal
Batu ginjal terbentuk karena adanya penimbunan garam dan mineral pada ginjal. Ketika ukurannya masih kecil, penderita tidak merasakan keberadaan batu ginjal ini.Tapi disaat batu ginjal membesar dan keluar dari ginjal menuju ureter, akan terjadi gesekan dengan dinding ureter yang membuat dinding ureter mengalami iritasi hingga luka sehingga saat kencing bercampur dengan darah. Untuk mengatasi batu ginjal, prosedur yang dilakukan biasanya dengan ureterorenoskopi, bedah terbuka, penghancuran batu ginjal dengan gelombang energi, serta penghancuran batu ginjal dengan menggunakan nephroscope.  

5. Ginjal Polikistik
Penyakit ginjal yang satu ini adalah penyakit keturunan yang disebabkan adanya satu atau lebih gen abnormal di dalam tubuh dan diturunkan pada satu keluarga, sehingga keluarga tersebut cacat genetika. Pengobatan untuk ginjal polikistik dilakukan dengan memberikan obat-obatan untuk mengatasi gejala dan komplikasi yang ditimbulkan oleh kelainan yang disandang oleh penderita, termasuk keluarganya karena memiliki penyakit yang sama. (*)